SANAD

SANAD
SANAD SILSILAH KEILMUAN DAN PARA SESEPUH/GURU BESAR ALHIKMAH
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM- Selamat bergabung di Perguruan Seni Jagadiri (Beladiri) Alhikmah-Markas Besar Aceh - Gali Hikmah Menuai Pahala

Kamis, 24 Mei 2012

PERAYAAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW - ALHIKMAH


Diwawancarai TVRI : Ust. Fikri Al Muslim didampingi Ust. Abdullah, Ust. Irfan dan Pak Jasman (Humas Perguruan Alhikmah - Aceh) saat diwawancarai TVRI Aceh, usai perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Komp.Makam Syiah Kuala, Banda Aceh

Bagi Santunan:  
Ust.Ahmad Nasir membagikan santunan kepada anak yatim




BAYI ALHIKMAH: Satria (ikhwan) terpental saat mencoba  memukul bayi (Putra Ust.Ahmad Nasir) yang telah ditransfer/dititipi dengan Ilmu Alhikmah.





FOTO BERSAMA: Para Ikhwan Perguruan Alhikmah - Aceh seusai latihan ba'da Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Pantai Syiah Kuala_Banda Aceh

Bpk. Alwir (ikhwan, Karyawan TVRI)
 saat diserang oleh Bintang Aulia (Ikhwan, Pelajar)



ADU ALHIKMAH : 
Bpk Amin (Anggota TNI) dan Ust. Irfan saling menyerang

AKHWAT  : Bu Cut  sedang bersiaga untuk ditest

AL HIKMAH,
TAKTIK DAKWAH MENJALIN UKHUWAH

Banyak jalan menuju Roma, demikian sebuah pepatah mengatakan. Begitu juga dengan dakwah Islamiah. Banyak hal yang bisa dilakukan. Salah satunya dakwah melalui Seni Beladiri dan Pengobatan yang telah lama dilakukan oleh Perguruan Al Hikmah. Perguruan Beladiri Islam ini berpusat di Pondok Pesantren Hikmatul Iman (Pasanggarahan Al Hikmah), Cisoka, Tangerang, Provinsi Banten. Perguruan Al Hikmah didirikan oleh (alm) Abah KH. Syaki Abdussukur bin Sartawi di bawah naungan Yayasan Perguruan Al Hikmah.
Saat ini ikhwan (murid) perguruan ini tersebar di Seluruh Indonesia hingga mancanegara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Hongkong, Saudi Arabia dan berbagai negara di dunia serta memiliki jutaan ikhwan/murid dan ratusan Pembina (Guru).
Selain membina moral (akhlak) khususnya generasi muda dan memperkenalkan konsep ketauhidan, Perguruan Beladiri ini memiliki Motto “Musuh Jangan dicari, kalau ada musuh jangan lari!”. Ini dimaksudkan agar para ikhwan senantiasa hanya takut kepada ALLAH SWT semata. “Baru disebut berhasil, bila kita dapat menyelamatkan musuh atau menyadarkannya. Bukan kita mencari musuh apalagi menzhalimi sesama manusia!”, demikian pesan Guru Besar Al Hikmah, KH.Iskandar HIS melalui rekaman video kepada seluruh ikhwan Al Hikmah di Aceh.
Pembina/Guru Al Hikmah Wilayah Aceh, Ust.Fikri Al Muslim (Kiam Radja Muda) dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1433H yang berlangsung di Meunasah Komplek Makam Syiah Kuala Sabtu(28/4) sore  mengatakan Perguruan Al Hikmah di Aceh masih tergolong baru meskipun secara hakiki Ilmu Al Hikmah sudah lama di Aceh bahkan amalan wirid yang digunakan Al Hikmah merupakan warisan para Aulia termasuk Syech Abdurrauf As Singkly atau yang dikenal dengan nama Syiah Kuala. “Karena itu juga setiap malam Jumat, ikhwan Al Hikmah Aceh mengadakan majelis Dzikir dan wirid bersama di Meunasah Komplek Makam Syiah Kuala”, terang spiritualis yang akrab disapa dengan Kang Fekri ini.
Al Hikmah menekankan pada upaya mengoptimalkan potensi diri yang ALLAH SWT berikan kepada setiap manusia. Sebagaimana Firman ALLAH SWT dalam Surat Adz Zaariyaat: 21 “Dan di dalam dirimu, mengapa tidak kau perhatikan? Dan ini senarai dengan dengan Hadits Qudsi “Man Arofa nafsahu, faqod arofa robbahu” yang berarti: “Siapa yang mengkaji (mengenal) dirinya, maka akan mengenal Rabb (Tuhan)nya. Dengan mempelajari Al Hikmah, Insya Allah setiap ikhwan dapat memanfaatkannya sebagai syareat pengobatan baik untuk diri sendiri maupun membantu orang lain dengan metode Ruqyah dan Tenaga Dalam yang Syar’i atau sesuai Syariat Islam.
Selain bermanfaat untuk pengobatan, Al Hikmah bermanfaat untuk syareat memproteksi harta benda dan keluarga dari maksud jahat orang misalnya terhindar dari pencurian, perampokan, pembunuhan,dsb dengan izin ALLAH SWT atau terhindar dari gangguan non medis/metafisik.
Untuk bergabung di Al Hikmah syaratnya wajib harus beragama Islam. Karena itulah Al Hikmah juga dikenal dengan Ilmu Dua Kalimah Syahadat. Para Ikhwan diwajibkan mentaati perintah ALLAH SWT dan Rasulullah SAW serta menjauhi segala larangan-NYA. “Karena beladiri Al Hikmah ini terkandung unsur penyerahan diri kepada ALLAH SWT, maka sebagai seorang hamba, pastilah kita harus mengabdi kepada-NYA, menjalankan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA agar kita diselamatkan oleh ALLAH SWT!”, tegas Ust. Fikri Al Muslim yang juga aktivis Gerakan Anti Pemurtadan.
Khusus Banda Aceh, saat ini jumlah ikhwan(murid) baru mencapai sekitar 50 orang sejak dibuka pada Desember 2011 lalu ketika Aceh marak dengan kasus penembakan dan pembunuhan. Anggotanya (ikhwan) terdiri dari berbagai lapisan mulai dari pelajar, mahasiswa, TNI, POLRI, Security/Satpam, Karyawan, pedagang, salesman, ustadz, dokter, para pejabat dan masyarakat umum lainnya dari lapisan bawah maupun para pejabat.
Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW, Jasman, kepada pers mengatakan acara ini selain sebagai agenda rutinitas juga dimaksudkan sebagai sarana sosialisasi keberadaan Al Hikmah di Aceh sebagai bagian dari khazanah Islam. “Melalui perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, mari Kita jalin silaturrahim dan juga penguatan aqidah agar kita terhindar dari segala bentuk pendangkalan aqidah dan aliran sesat”, tandas Humas Perguruan Al Hikmah Aceh ini.
Selain zikir bersama acara Maulid ini diisi dengan Tausyiah oleh Ust. Abdullah, Santunan Anak Yatim dan Atraksi Beladiri Al Hikmah di tepi Pantai dekat makam Syiah Kuala.