BIODATA PEMBINA (GURU) ALHIKMAH _ ACEH
Nama Lengkap : Fekri Juliansyah M, S.IP, M.SHt
Nama Spiritualis/berdasarkan nasab: Tuan Guru Fikri Al Muslim bin Muslim bin Tuan Guru Kyai Burhanuddin bin Tuan Guru KH. Abdul Wahab bin Tuan Guru H. Jamaluddin bin Puyang Maskeridang bin Puyang Kiam Radja)
Nama Gelar : Kiam Radja Muda (Keturunan ke-7 dari Puyang Kiam Radje/Kiam Radja asal Fajar Bulan, Semendo Darat,Muara Enim. Kiam Radja bernasabkan Keturunan Puyang Awak Syech Baharuddin Nur Qodim, Wali di Tanah Besemah (Pagaralam)), cucu kandung Wali Kutub Sulthoni Auliyaa, Syech Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Djati)
Nama Gelar : Kiam Radja Muda (Keturunan ke-7 dari Puyang Kiam Radje/Kiam Radja asal Fajar Bulan, Semendo Darat,Muara Enim. Kiam Radja bernasabkan Keturunan Puyang Awak Syech Baharuddin Nur Qodim, Wali di Tanah Besemah (Pagaralam)), cucu kandung Wali Kutub Sulthoni Auliyaa, Syech Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Djati)
SEKILAS RIWAYAT :
- Masuk Alhikmah(Ikhwan) sejak : 22 September 1994/17 Rabiul Akhir 1415 H (Kota Pagaralam)
Diijazah oleh Pembina Alhikmah : R.A.Hermana bin M.Sholeh (Murid langsung Abah KH.Syaki
Abdussyukur)
Diijazah oleh Pembina Alhikmah : R.A.Hermana bin M.Sholeh (Murid langsung Abah KH.Syaki
Abdussyukur)
- Pelatih di Perguruan Insan Alhikmah Pagaralam : Januari 1995 - Juli 1997
- Pelatih dan Pendiri Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Energi Metafisika " Daya Alhikmah"
Inderalaya - Palembang (1999 - 2001)
- Ikhwan Alhikmah-Cabang Pakjo Palembang, Pembina Alhikmah (Alm) H.Ahmad Fauzie Rifaie
(1998)
(1998)
- Guru Besar Perguruan Kebatinan Serunting Sakti (Ketua Padepokan Bumi Serunting Sakti)
(1999-skg)
- Pendiri Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Energi Metafisika "Daya Al Hikmah", Inderalaya, 1999
(1999-skg)
- Pendiri Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Energi Metafisika "Daya Al Hikmah", Inderalaya, 1999
- Guru Kebatinan "Rampai Sakti", Cirebon (2004 s.d sekarang)
- Guru (Pembina) dan Pendiri Perguruan Alhikmah - Markas Besar Aceh (April 2012 -sekarang)
- Sekretaris Ikatan Paranormal Indonesia (IPI) 2003 - sekarang
- Anggota PAKU BANTEN (2005 - sekarang)
- Anggota Ikatan Pengobat Alternatif Indonesia (IPAI) 2003-sekarang
- Pendiri dan Panglima Laskar Adat Semende (2005-sekarang)
- Anggota Laskar Adat Kesultanan Palembang Darussalam (2003-sekarang)
- Anggota Laskar Islam Banten (2003)
- Konsultan Spiritual dan Supranatural (1994 - sekarang)
- Pendiri dan Panglima Laskar Adat Semende (2005-sekarang)
- Anggota Laskar Adat Kesultanan Palembang Darussalam (2003-sekarang)
- Anggota Laskar Islam Banten (2003)
- Konsultan Spiritual dan Supranatural (1994 - sekarang)
- Pendiri Forum Komunikasi Paranormal dan Pengobat Alternatif Djagad Besemah
(2004-sekarang)
- Ketua Himpunan Zurriyaat Syarif Hidayatullah Sumatera (2013-sekarang)
- Koresponden Majalah Mantera, Jakarta (1999-2001)
- Kontributor Majalah Misteri, Jakarta (1999 -sekarang)
(2004-sekarang)
- Ketua Himpunan Zurriyaat Syarif Hidayatullah Sumatera (2013-sekarang)
- Koresponden Majalah Mantera, Jakarta (1999-2001)
- Kontributor Majalah Misteri, Jakarta (1999 -sekarang)
- Konsultan Tenaga Dalam dan Metafisika (Master Tenaga Dalam dan Aura Metafisika) sejak 1999
- Pendiri Indonesian Spiritual Magic Academy (2011)
- Pengajar Sulap dan Spiritual Hypnosys Pertama di Banda Aceh (Master Spiritual Magician) 2007
s.d sekarang.
- Master Spiritual Hypnotheraphy (2003-sekarang)
- Pendiri Indonesian Spiritual Magic Academy (2011)
- Pengajar Sulap dan Spiritual Hypnosys Pertama di Banda Aceh (Master Spiritual Magician) 2007
s.d sekarang.
- Master Spiritual Hypnotheraphy (2003-sekarang)
- Owner Klinik Pengobatan Totok Darah dan Bedah Aura di Banda Aceh (Sejak 2007)
- Penasehat Spiritual Kepala Daerah (Di beberapa Provinsi di Indonesia)
- Back Up Pengamanan Pilkada di beberapa daerah di Indonesia (Sejak 2005)
- Back Up TNI dan POLRI (sejak 2003)
Tepat pada 22 September 1994, di malam Jumat 17 Rabiul Akhir 1415H, akhirnya
niat mempelajari ilmu ini secara resmi kesampaian juga. Melalui Pembina/Perawat (Guru) bernama Raden Ahmad Hermana yang datang langsung
dari Palembang satu bulan sekali. Akupun “digores”,
istilah bagi Perguruan ini untuk pengijazahan/peresmian menjadi ikhwan (murid).
Beliau merupakan Pendiri Perguruan Insan Alhikmah yang berpusat di Kota
Pagaralam. R.A.Hermana merupakan salah seorang murid langsung dari Abah KH.M. Syaki
Abdussukur bin Sartawi. Namun sejak Abah Syaki wafat, beliau juga mendirikan
sebuah Yayasan bernama Yayasan Perguruan Insan Alhikmah (YPIA). Beliau juga
memiliki kedekatan dengan (alm) Abah Romli. Baru saja aku keluar kamar tempat penggoresan, aku langsung diserang oleh senior-seniorku dengan golok..aku pun seperti reflek..mereka tersungkur ke dinding. Aku pun merasa Yakin dengan ilmu ini.
KAMI IJAZAHKAN AMALAN DAN DOA ZULFAQOR BERIKUT INI YANG MEMILIKI BERAGAM KHASIAT DAN HIKMAH UNTUK DIGUNAKAN DAN DIAMALKAN BA'DA SHOLAT, SEMOGA BERMANFAAT DI DUNIA DAN DI ALHIRAT.
(Silahkan copy dan paste.atau klik kanan lalu save as...
Lalu Perbesar di Office Word
Dalam beberapa kitab dijelaskan faedah doa Dzul Faqor ini bahwa barang siapa yangpernah membaca doa ini selama hidupnya minimal satu kali maka Malaikat Jibril datang ke kuburnya dan berkata: "Masuklah engkau ke syurga dengan membawa kendaraan , semua para Nabi telah menjemputmu!". Mereka bertanya kepada Malaikat Jibril,"Siapakah orang ini wahai Jibril?". Malaikat Jibril menjawab;" Ini adalah umat Muhammad SAW yang membaca doa Dzul Faqor ketika masih hidup di dunia". Begitulah salah satu khasiat dari doa Dzulfaqor. Insya Allah kita mendapatkan anugerah dari ALLAH SWT dengan membaca doa ini setiap selesai sholat.
Mohon dihadiahkan Surat Al Fatihah untuk nama-nama berikut ini sebelum mengamalkan Doa Dzulfaqor:
Al Fatihah dihadiahkan kepada :
1. Nabi Muhammad SAW 1x
2. Malaikat Sepuluh 1x
3. Nabi Khidir AS 1 x
4. Syech Abdul Qodir Al Jaelani 1x
5. Syech Syarif Hidayatullah 1x
6. Syech Baharuddin Nur Qodim 1 x
7. KH.Abdul Wahab bin H.Jamaluddin 1 x
8. Para Sesepuh dan Guru Ilmu Alhikmah
(Abah KH.Thoha bin Siin, Abah KH.Amilin bin H.Sarbini, Abah KH.M.Syaki Abdussukur bin Sartawi, Ustadzah Ummi Hajjah Khodijah binti Fulana, R.A.Hermana bin M.Sholeh, H. Ahmad Fauzi bin H.A.Rifaie, KH.Iskandar bin H.Ismail, Tuan Guru Fikri bin Muslim) 1 x
9. Pada Diri Sendiri 1 x
10. Kedua Orangtua dan Kaum Muslimin 1x
ALHIKMAH
DALAM AUTOBIOGRAFI
TUAN GURU FIKRI AL MUSLIM (Kiam Radja Muda)
n Hidup dibawah ancaman senjata, berujung ilmu
Alhikmah
n Jadi Guru (Pembina) Setelah 18 Tahun
bergabung di Alhikmah
Mengenal
Alhikmah
Nama “ALHIKMAH” memang sudah aku kenal sejak
duduk di Bangku Sekolah Dasar. Awalnya
saat berumur 9 (sembilan) tahun atau kelas 4 SD aku sering membaca
buku-buku pendidikan agama (buku Syiar) dan cerita-cerita Islami dan kisah para
Nabi yang ada di rumahku. Buku-buku itu masih kuingat hingga kini di antaranya
berjudul “Doa dan Hukum”, “Tuntunan Shalat”, “ Neraka”, “Kisah Nabi Sulaiman”, “Kisah
Nabi Hud”, “Kisah Nabi Musa AS’, dll. Di dalam masing-masing
buku itu tertera Stempel “ A. Fauzie
Rivai – Pembina Alhikmah – Pakjo Palembang"
Salah satu ilustrasi cover buku yang diberikan (alm) Bakwo H.Ahmad Fauzie Rifai
Aku juga banyak membaca
literaratur tentang Alhikmah melalui bundelan kliping dari berbagai media
seperti Buana Minggu dan Harian Terbit yang ada di rumahku.
Selain dari buku dan berita di koran tersebut, aku juga banyak mendengar
tentang Alhikmah secara langsung dari keluargaku yang rata-rata merupakan ikhwan/akhwat Alhikmah.
Jelasnya, aku dilahirkan dari Keluarga Alhikmah.
Siapa H. Ahmad Fauzie Rivaie?
Ahmad Fauzie Rifai adalah pembina Alhikmah
yang mukim di Pakjo Palembang, Sumatera Selatan. Beliau salah seorang murid
langsung pendiri Perguruan Alhikmah - Banten yakni (alm) Abah KH.M.Syaki Abdussukur bin Sartawi. Karena
dedikasi dan jasanya untuk pengembangan Alhikmah di Sumatera Selatan pada
umumnya dan Sumatera pada khususnya, Beliau dijuluki Pendekar Alhikmah dan Guru Besar Alhikmah Sumatera.
Beliau aku sapa dengan Bakwo (Pakde, red). Beliau adalah saudara sepupu
ayahku. Ibunya Ahmad Fauzie Rifai adalah adik kandung ibunya ayahku. Ayahku
biasa memanggil beliau dengan sebutan “Kak
Ci”. Bakwo Fauzi tinggal di Jl.
Enim/Lempuing, Kel.Pakjo, Palembang atau sekira 367 Km dari tempat tinggalku.
Sehingga wajar kalau sesekali pulang ke kampungku, Pulau Beringin, Bakwo Fauzi
selalu menginap di rumah kami.
Tak jarang beliau mengirimkan paket buku-buku
yang bermanfaat kepada keluargaku khususnya kepada ayah ataupun Nyai (Nenek)ku, yang juga Bu De nya
Ahmad Fauzie.
Aku dilahirkan di sebuah dusun kecil nan asri
di lembah bukit barisan. Tepat pada
tanggal 9 Juli 1979 (9779) atau bertepatan dengan 14 Syakban 1399 Hijriyah.
Syakban atau dikenal dengan bulan Ruwah. Dalam tradisi budaya tempat tinggalku,
bulan ini dikenal dengan adanya kenduri “Meruwah”, mengirimkan doa untuk para
arwah keluarga.
Aku memang tinggal di sebuah dusun yang
nyaris terpencil. Letak geografis yang berada di lembah bukit barisan dengan
hawa dingin menusuk tulang di malam hari membuat suasana metafisis begitu
terasa.
Aku juga termasuk sosok penakut. Bukan hanya
takut dengan serangan fisik tetapi juga non fisik. Maklum saja, belum ada
bimbingan khusus untuk menekuni dunia metafisik atau paling tidak ilmu jagadiri
sebagai ikhtiar terhindar dari gangguan makhluk halus.
Teringat kisah ibu, saat mandi di sungai saja
aku sering melihat sesuatu dari alam astral. Sehingga, tak jarang aku menangis
sejadi-jadinya. Anehnya aku baru
berhenti menangis kalau sudah dipertemukan dengan orang pintar. Contohnya,
suatu sore aku dimandikan salah seorang nenek dari jalur ayahku di “Ayik Luas”,
Sungai besar yang berada di desa Muarasindang, Kab.OKU Sumatera Selatan tempat kelahiran kakekku dari
jalur ayah, Tuan Guru Burhanuddin atau Kyai Burhan. Waktu itu masih berada di bawah wilayah Kecamatan
Pulau Beringin. Setelah dibawa ke orang pintar, namanya H. Harun, Alhamdulillah
tangisanpun reda. Menurut penuturan H.
Harun, aku melihat penghuni sungai tersebut.
Kedekatanku dengan dunia metafisik bukan
tidak beralasan. Kakek Buyutku Tuan Guru KH.Abdul
Wahab bin H.Jamalluddin (Orangtua Kyai Burhan) adalah seorang ulama
besar kharismatik dan memiliki kemampuan metafisika yang cukup mumpuni dan terkenal
di daerahnya. Masyarakat mengenalnya sebagai Puyang Haji Wahab, sang jagoan Kuntau, seni beladiri khas Semende dan dataran tanah Melayu.
SERING
MENDAPAT ANCAMAN
Masa kecilku diwarnai dengan berbagai ancaman
dari teman sebayaku. Ya..namanya tinggal di daerah yang nyaris terpencil,
kadang-kadang ada anak-anak seusiaku yang iri dengan prestasiku, lalu mengancam dengan
pisau, parang, golok atau benda tajam lainnya..
Aku memang penakut, juga lemah. Tak segagah (seterek,red) anak-anak kampung lainnya yang berperawakan kekar. Istilah kampung “Anak Pegawai”
melekat pada diriku yang identik dengan fisik yang lemah dan tidak pernah kerja
keras seperti yang mereka lakukan, mencangkul di sawah, ke ladang/kebun,dsb.
Beberapa nama masih kuingat hingga kini (maaf, bukan berarti dendam, ini hanya
menunjukkan kisah yang sebenarnya). Di antaranya, Hengky (anak Kepala Desa Zulkarnaen waktu itu) yang mengancamku dengan pisau kecilnya. Ada lagi Lamsadi yang selalu
menggunakan karet gelangnya atau malah ancaman dengan ketapel. Padahal usia
mereka sekira setahun di bawahku. Ada juga Herman bin Simanaf, teman sekelasku.
Dia pernah memukulku dengan sapu lidi hinggal sekujur kaki dan pinggangku
berwarna merah. Ada juga Hadianto (Yanto) , Afrizon (Icun) yang kadangkala
mengajakku bertengkar dengan kegagahan mereka. Walau perkelahian itu kadang tak
berlangsung lama karena mereka kembali berteman denganku.
Aku gemar membaca buku-buku yang bernafaskan
kebatinan. Di kalangan (pasar hari Minggu), aku membeli buku berjudul
“Mujarobat Kubro”, suatu buku yang berisikan berbagai macam pengetahuan tentang
dunia supranatural. Ada bacaan/rapalan mantra hingga beragam azimat. Aku pun
mulai memilah dan beberapa darinya kuamalkan seperti Doa Nurbuat. Tak sengaja
dari lemari ayah kutemukan beragam tulisan di beberapa carik kertas yang Beliau
dapatkan dari (alm) Puyang H. Wahab. Aku pun akhirnya meminta dari ayah. Bahkan
salah satu buku amalan yang kudapat berisikan wiridan Ilmu Alhikmah. Seperti
ada yang membisikkan secara gaib, aku pun mengamalkan wiridan Alhikmah dan
membiasakan mengencangkan perut. Padahal, ilmu ini belum sah aku miliki karena
belum digores (istilah pengijazahan/pengisian dalam Ilmu Alhikmah). Wirid demi
wirid pun kuamalkan ba’da sholat .
Ketika duduk di bangku SMP, aku juga masih
merasakan ancaman. Saat pulang dengan berjalan kaki, aku dihadang dengan
menggunakan pisau.
Tapi hal yang berbeda, Alhamdulillah ancaman hanya sekedar ancaman. Akupun selamat dengan izin ALLAH SWT.
Mungkin juga khasiat dari amalan Alhikmah yang aku wiridkan .
Setelah aku hijrah ke Pagaralam, tanah
leluhurku yang dikenal sebagai pusat kekuatan metafisik di Sumatera Selatan. Pengalaman
demi pengalaman spiritual mengirimku bergabung di Perguruan Alhikmah.
Ayah Raden Ahmad (R.A) Hermana bin M.Sholeh
Guru dan Pendiri Perguruan Insan Alhikmah Pagaralam.
Beliau adalah salah seorang murid langsung dari Abah KH.M.Syaki Abdussyukur bin Sartawi, dari tangan beliaulah aku secara resmi belajar AL Hikmah pertama kali
17 Agustus
1994,
setelah acara Pengibaran Bendera Merah Putih
oleh Paskibra, aku menonton atraksi beladiri yang diperagakan oleh sekumpulan
orang dengan pakaian seragam. Kostum silat warna kuning bertuliskan Perguruan Insan Alhikmah dan bawahan
(Celana) warna hijau. Ada juga seragam warna hijau baik baju maupun celananya. Aku
pun memberanikan diri bertanya dengan seorang diantara mereka yang kemudian
kukenal dengan nama Kak Rebin, pria
yang berumur sekira 36 tahun. Beliau menjelaskan tentang Alhikmah
yang memang sudah kukenal dan memberitahu lokasi pendaftaran dan latihan.
Aku pun mulai menyisihkan uang jatah bulanan
dan kekurangannya aku harus minta kepada bakcik (paman) tempatku tinggal.
Biaya bergabung saat itu 75 ribu Rupiah dan setiap bulan wajib membayar iuran sekira 15 ribu Rupiah.
Sejak saat itu aku pun mulai mengikuti wirid
bersama setiap malam Jumat dan mengikuti latihan setiap malam Minggu. Minggu ke
Minggu aku berjalan kaki dari Tempat tinggalku di Jalan AIS Nasution No,1
Pagaralam (Rumah Dinas Camat Lama) menuju tempat latihan di Lapangan Kasbit,
Indragiri Pagaralam. Sekira 3 Km.
Tepat pada malam Minggu, Dari jalan Indragiri
Pagaralam, aku melewati gang kecil dan jalan setapak di areal perkebunan.
Tempat latihan kami yang dikenal dengan sebutan Lapangan Kasbit. Lokasi
ini cukup tersohor bagi masyarakat Pagaralam sebagai tempat penggemblengan Ilmu
Alhikmah. Nuansa malam yang jauh dari kebisingan disertai aroma metafisik yang
kental menambah khusu’ saat kami latihan. (bersambung...)
ALHIKMAH TEMPO DOELOE
Tuan Guru Fikri Al Muslim, berdiri tengah, bersama Ikhwan Alhikmah seusai peresmian Yayasan Perguruan Insan Alhikmah (YPIA)
Cabang Manna, Bengkulu Selatan (1995)
Kenangan latihan di Lapangan Kasbit, Pagaralam (1997)
Melatih ikhwan (2001)
Latihan di Pulau Beringin, OKU Selatan SUMSEL (Juli 2001)
ikhwan-ikhwanku di Lembaga Pelatihan dan Pengambangan Energi Metafisika "DAYA AL HIKMAH" Inderalaya, OKI SUMSEL
Melatih ikhwan di Inderalaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan 29 Juni 2001
Atraksi Alhikmah pada Acara Pelantikan Pengurus DPW Ikatan Paranormal Indonesia-SUMSEL, Universitas Tridinanti, 10 Juli 2003
Perhatikan ada Orbs terekam persis di punggung (alm) H. Ahmad Fauzi Rifaie,
Pembina Alhikmah, Pakjo Palembang
(Silahkan copy dan paste.atau klik kanan lalu save as...
Lalu Perbesar di Office Word
Dalam beberapa kitab dijelaskan faedah doa Dzul Faqor ini bahwa barang siapa yangpernah membaca doa ini selama hidupnya minimal satu kali maka Malaikat Jibril datang ke kuburnya dan berkata: "Masuklah engkau ke syurga dengan membawa kendaraan , semua para Nabi telah menjemputmu!". Mereka bertanya kepada Malaikat Jibril,"Siapakah orang ini wahai Jibril?". Malaikat Jibril menjawab;" Ini adalah umat Muhammad SAW yang membaca doa Dzul Faqor ketika masih hidup di dunia". Begitulah salah satu khasiat dari doa Dzulfaqor. Insya Allah kita mendapatkan anugerah dari ALLAH SWT dengan membaca doa ini setiap selesai sholat.
Mohon dihadiahkan Surat Al Fatihah untuk nama-nama berikut ini sebelum mengamalkan Doa Dzulfaqor:
Al Fatihah dihadiahkan kepada :
1. Nabi Muhammad SAW 1x
2. Malaikat Sepuluh 1x
3. Nabi Khidir AS 1 x
4. Syech Abdul Qodir Al Jaelani 1x
5. Syech Syarif Hidayatullah 1x
6. Syech Baharuddin Nur Qodim 1 x
7. KH.Abdul Wahab bin H.Jamaluddin 1 x
8. Para Sesepuh dan Guru Ilmu Alhikmah
(Abah KH.Thoha bin Siin, Abah KH.Amilin bin H.Sarbini, Abah KH.M.Syaki Abdussukur bin Sartawi, Ustadzah Ummi Hajjah Khodijah binti Fulana, R.A.Hermana bin M.Sholeh, H. Ahmad Fauzi bin H.A.Rifaie, KH.Iskandar bin H.Ismail, Tuan Guru Fikri bin Muslim) 1 x
9. Pada Diri Sendiri 1 x
10. Kedua Orangtua dan Kaum Muslimin 1x
adakah perguruan ini terdapat dimalaysia?
BalasHapusWaahh saya mau dong di ijazah doa dzulfaqor & doa sulaiman .. bagaimana caranya tuan guru ? #salam kenal
BalasHapusklo boleh tau itu wirid kalima al hikmah atw Aj ya?? ko brbeda ya dg pnya sya..
BalasHapusAlhikmah itu ada amalan nya ga ???
BalasHapusklo ada boleh minta ga ???
Assalammu'alaikum . Ust Fikri apakah di Kota Langsa Ada Perawat Al Hikmah
BalasHapusassallmualaikum ustz minta izin guna dan mengamal kan doa zulfaqor
BalasHapussalam kang sandi seluruh ikhwan serta akhwad sandi pagar alam....
BalasHapuswalaupun lah jauh jangan lupe nak ading2 penerus bangsa dari pulau beringin kang .
BalasHapusini lah kene musibah kebakaran dusun kite ,
harap partisipasi nye sje . dari kami kang .
anak pulau beringin sekolah di baturaje kami .
ijin copas...salam kenal tuan guru
BalasHapusmohon ijin copy doa diatas
BalasHapusbetapa saya ingin mengamalkan serta bergabung di perguruan alhikma ini tapi saya jauh.
BalasHapusapa ada cabangnnya di sulawesi selatan khususnya kab. bone. mohon balasan dan petunjuknya untuk bergabung anadai bisa
BalasHapussemoga berkah salam dari banten
BalasHapusmohon izin untuk admin ,, saya akan mempelajari ilmu kebatinan agar di dekati diri kpd yang maha kuasa ( Allah ) dan kebetulan saya ada guru di cirebon yang mempelajari ilmu al hikmah tersebut ..
BalasHapusmohon doa nya ..
mohon izin saya akan belajar ilmu allah
BalasHapusMohon ijin adakah cabang nya di Jakarta? Terima kasih
BalasHapusAssalamu'alaikum, saya adalah ikwan dari Bpk. M.Kamil bin Nangyu...? salam kenal
BalasHapusQobiltu
BalasHapusSaya minta ridhonya
Do'a zulfaqor dan do'a Nb Sulaiman AS
Qobiltu...
BalasHapusMinta keridhoannya guru
saya masuk perguruan alhikmah th1987 dg lansung di gores oleh bpk r,ahmad hermana di palembang, sampai sekarang sy masi mengamalkan, sy ingin tanya,apaksh pak hermana masi ada,atau sudah almarhum, klu beliau masi ada tolong hubungkan sy dg nya terimakasi
BalasHapuskarena sy sudah lama tidak ketemu, kontak ahir ksmi mrlslui surat th1989
BalasHapus